HP Transparent?

Kehadiran iPhone 5s dan iPhone 5c, memicu gelombang pendapat dan komentar dari banyak pihak yang beragam. Ada yang suka, ada yang tidak, ada yang menganggap itu sebagai kesempatan baru, ada juga yang menganggapnya sebagai ponsel keluaran Nokia.
  • Terkait hal ini, MakeMac mencoba untuk mengumpulkan beragam pendapat dari orang-orang yang memiliki peran dan andil, di dalam dunia teknologi dan startup Indonesia. Kami menanyakan kepada orang-orang ini, pendapat serta komentar mereka, terkait perangkat baru Apple itu.
Ada 5 orang yang kami kumpulkan pendapatnya, dan orang-orang itu adalah; Johnsons Guo, Didats, Andry Yadi, Bellamy Budiman, dan Aulia Masna.

1. Johnsons Guo (VP of Tech Apps Foundry)

Agak kecewa dengan iPhone 5s karena fitur yang bisa dibilang benar-benar baru, hanyalah Touch ID Sensor saja. Tapi secara keseluruhan, iPhone 5s masih keren!
Nah, kalo soal iPhone 5c sih saya sendiri masih lebih prefer iPhone 5, karena secara kasar, bisa dibilang iPhone 5c hanya versi ganti kulitnya iPhone 5 saja.

2. Didats Triadi (iOS Developer)

Keluarnya iPhone baru berarti peluang baru buat para pengmebang. Apalagi, para pengembang masih dimudahkan dengan pilihan layar yang hanya 3 jenis saja (iPhone 3,5“ dan 4”, dan iPad).
Tambahan iPhone 5s juga tidak akan membuat developer mengeluarkan keringat yg deras dengan 64 bit-nya. Masalahnya hanya satu: para pengembang perlu merogoh kantong lebih dalam lagi untuk membeli iPhone 5s kalau mau mengembangkan aplikasi 64 bit.
Sebenarnya saya lebih tertarik membahas iOS 7, karena seperti kebanyakan pengembang, aplikasi mereka akan mencakup paling tidak 1 versi sebelumnya. Ketika iOS 6 rilis, banyak aplikasi yang masih mendukung iOS 4.3 mulai diabaikan. Nah ketika iOS 7, ada kemungkinan iOS 5 tidak dicakup lagi.
Yang jadi masalah, iOS 7 dan iOS 6 ini beda jauh. Upaya untuk mendukung iOS6 dan 7 sekaligus merupakan tantangan sendiri. Bisa diprediksi, banyak pengembang yang hanya mendukung iOS7 saja nantinya.

3. Andri Yadi (CEO of DyCode)

iPhone 5s adalah game changer dalam hal security dan platform.
Implementasi fingerprint scanner yang sangat elegan dan memudahkan, membawa security dan payment ke level yang lebih tinggi, sekaligus menaikkan standar di area tersebut. Kemudahan dan keamanan payment dengan sidik jari sedikit banyak akan semakin mengecilkan barrier bagi user untuk melakukan purchasing, terutama di App Store dan iTunes, yang pada akhirnya akan semakin menguntungkan developer dan content owner, dan tentu saja Apple. Walaupun saat ini akses ke fitur autentikasi belum dibuka ke developer, menurut saya pada akhirnya akan dibuka, setelah Apple menemukan cara yang aman, praktis, dan elegan untuk akses tersebut. Di saat itulah akan bermunculan the whole new kind of apps.
Dari sisi platform, implementasi processor 64-bit pertama pada perangkat mobile, semakin menguatkan Apple sebagai platform mobile masa depan. Banyak bit pada prosesor berkaitan dengan kemampuan prosesor, misalnya untuk menghandle bilangan integer dan floating point(yang sangat berpengaruh untuk aplikasi seperti game dan scientific calculation), dan dukungan terhadap kapasitas memori (bukan storage) yang bisa melebihi 4 GB.
Jika kita lihat keuntungannya saat ini, prosesor 64-bit memang belum terlalu berguna dan belum ada dampak langsung terhadap kecepatan dan performance perangkat. Dan rasanya dalam 1 – 2 tahun ke depan, kecil kemungkinannya memori iPhone akan melebihi 4 GB. Akan tetapi, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar bagi developer aplikasi untuk mengadopsi arsitektur prosesor yang baru ini. Tergantung aplikasinya, untuk mendukung dan mendapatkan manfaat dari arsitektur 64-bit, bisa semudah mengkonversi aplikasi 32-bit ke 64-bit apa adanya dengan bantuan Xcode, sampai diperlukannya perubahan-perubahan yang signifikan. Dari perspektif user-pun, diperlukan waktu agar mind-share terhadap prosesor 64-bit bisa meluas dan bisa lebih diterima. Dengan mengimplementasikan prosesor 64-bit sekarang, Apple sedang berinvestasi untuk men-secure posisi platform iOS di masa depan.
Sementara untuk iPhone 5c, menurut saya, it’s just simply replacement for iPhone 5. Jika banyak pihak yang kecewa dengan harga iPhone 5c yang terlalu mahal, bisa jadi itu bukan tujuan utama Apple. Harganya yang sedikit lebih murah (dibandingkan dengan harga iPhone 5 pada awalnya), it’s not so much about targeting medium-to-low market, but simply because of lower production cost.
Terlepas dari itu, iPhone 5c akan memiliki segmen pengguna tersendiri. Jika selama ini penerimaan terhadap iPhone terbatasi oleh harga yang tinggi dan design (dan warna) yang terkesan terbatas, iPhone 5c berusaha menghilangkan limitasi tersebut. Pengguna bisa lebih ekspresif dengan iPhone 5c dengan ketersediaan warna dan cover yang banyak. Harga yang sedikit lebih murah tetap akan mempengaruhi mind-set calon pembeli, dan semakin banyak opsi untuk memiliki iPhone. Semoga semakin banyaknya opsi tersebut tidak akan back-fire terhadap Apple.

4. Bellamy Budiman (Neuro-Designs)

Secara menyeluruh, menurut saya 2 iPhone baru ini merupakan logical move dari Apple untuk evolusi produknya. Orang-orang memang terlalu termakan dengan gosip “iPhone murah” sehingga kecewa begitu melihat harga 5C yang lumayan jauh dari murah. Sedangkan Apple sendiri sepertinya tidak pernah berencana untuk memasarkan 5C sebagai “iPhone murah”. Saya melihatnya sebagai entry point untuk orang-orang yang baru mau beli atau berpindah ke iPhone. Jelas-jelas target marketnya bukan untuk power user atau orang yang memang sudah memakai iPhone 2 generasi terakhir.
Untuk iPhone 5s, saya percaya secara teknis performanya lebih baik dari iPhone 5. Tapi memang penyakit market adalah “harga, tampang, baru isi”, makanya kembali lagi orang-orang banyak yang kecewa, terutama para pembeli yang “spec-minded”, beli gadget, tapi user experience tidak penting. Sementara kalau memang berminat untuk membeli iPhone, saya rasa 5S tidak ada salahnya sama sekali.
Dari segi desain sendiri, saya percaya seplastik-plastiknya produk Apple, teknik pembuatan yang mereka gunakan selalu maksimal. Ini bisa kita lihat dari iMac G5, MacBook, atau pun iPhone 3G dan 3GS, yang walaupun plastik, tetapi tetap solid. Kalau dilihat dari video pembuatan 5c, tentunya teknik pembuatannya tidak sembarang seperti handphone murah. Tetapi saya agak menyayangkan desain casing-nya, seharusnya ini tidak usah ada.
Bagi saya, sebagai pengguna iPhone 5, belum ada kebutuhan untuk upgrade ke 5s. Mungkin nantinya iya, atau mungkin skip 1 generasi, saya belum tahu. Tapi processor 64-bit dan Touch ID sih sangat menarik :)

5. Aulia Masna (Editor in Chief atDailySocial)

Para analis dan pengamat telah menantikan datangnya hari ini, dan akhirnya tiba juga. Apple menghadirkan iPhone 5c dengan teknologi lampau tapi dengan kemasan yang baru dan harga lebih murah, sementara iPhone 5s memamerkan teknologi terbaru dan terbaik milik Apple.
Dirilisnya iPhone 5s dan 5c ke pasaran menunjukkan bahwa Apple sedang membawa iPhone ke arah yang baru. iPhone yang sebelumnya hanya hadir dengan satu model saja, kini muncul sebagai sebuah produk “keluarga” yang baru, layaknya Mac, layaknya iPod, dan bahkan layaknya iPad yang telah lebih dulu menganut sistem ini.
Merk lain telah menjalankan strategi produk bertingkat sejak lama, menawarkan teknologi lampau dalam kemasan baru dengan harga yang lebih murah. Apple tidak melakukan hal yang berbeda selain mempertahankan harga premium dalam strategi ini. Mungkin Apple seharusnya menerapkan strategi ini lebih awal untuk memperkuat keberadaannya.
Saya pernah baca sekilas terkait langkah Apple yang satu ini, dengan membandingkan strategi Mercedes Benz yang menyediakan model C Class dan S Class untuk mobil buatan mereka. S class merupakan kategori buat mobil berteknologi tinggi, super premium, dan tentunya mewah dan mahal. Sementara C class, menghadirkan mobil yang juga premium dan berteknologi tinggi, tapi di dalam kemasan yang lebih terjangkau. Perbandingan itu selaras jika kita kaitkan dengan iPhone 5s dan iPhone 5c, dan soal penamaan, mungkin saja hanya sebuah kebetulan. Saya masih tidak yakin apakah Apple juga akan merilis E class guna mengisi posisi di antara S class dan C class. Bukan tidak mungkin, ini mungkin saja bisa terjadi.

Akhir Kata

iPhone 5s menggunakan desain yang hampir sama dengan iPhone 5, sedangkan iPhone 5c, hadir dengan backcase plastik dan harga yang tidak murah tentunya. Orang-orang melihat kesempatan baru yang dijanjikan Apple lewat rilisnya kedua perangkat ini.
Kita semua belum pernah memegang dan menjajal langsung kebolehan dari kedua perangkat ini, Apple sendiri baru akan menjualnya tanggal 20 September mendatang – dan Indonesia sendiri belum akan kebagian iPhone 5s & 5c di tanggal itu. Tentunya kita akan melihat reaksi yang lebih beragam lagi dari berbagai pihak perihal kedua perangkat ini.

0 Response to "HP Transparent?"

Post a Comment